Pada 2 Mei 1453, setelah pengepungan yang sangat panjang dan penuh ketegangan selama 55 hari, Konstantinopel akhirnya jatuh ke tangan pasukan Utsmani di bawah kepemimpinan Sultan Muhammad II, yang lebih dikenal dengan sebutan Muhammad Al-Fatih. Kekuasaan Bizantium yang sudah berusia lebih dari seribu tahun dan dianggap tak terkalahkan, akhirnya runtuh setelah serangan hebat oleh 80.000 tentara Muslim yang dipimpin oleh seorang pemuda 21 tahun yang cerdas dan penuh ambisi. Dengan menggunakan teknologi perang yang canggih untuk masanya—termasuk meriam besar yang mampu menghancurkan tembok-tebing yang kokoh—Al-Fatih memimpin pasukannya untuk menaklukkan kota yang menjadi pusat peradaban Kristen di Timur.